Home Sosial Humaniora Fenomena Tawuran Pelajar, Bukti Kurangnya Pendidikan Moral di Usia Dini?
Sosial Humaniora

Fenomena Tawuran Pelajar, Bukti Kurangnya Pendidikan Moral di Usia Dini?

Share
Fenomena Tawuran Pelajar, Bukti Kurangnya Pendidikan Moral di Usia Dini?
Share

Edukasimedia.com- Pernah mendengar istilah seperti “kreak” yang ada di Semarang, atau mendengar istilah seperti “Klitih” di Yogyakarta. Yaps keduanya adalah tindakan kriminal dengan melakukan tindakan kekerasan kepada korbannya. Kedua hal di atas ada kaitannya dengan fenomena tawuran pelajar yang kini marak di Indonesia.

Walaupun keduanya dibedakan soal target kekerasan, namun tindakan keduanya sama-sama meresahkan publik.

Fenomena Tawuran Pelajar

Tawuran pelajar adalah tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat. Umumnya tawuran ini dilakukan oleh sekelompok pelajar dari salah satu sekolah yang berseteru dengan geng sekolah lainnya. 

Tawuran pelajar sering kali menjadi cikal bakal bagi pola kekerasan di kalangan anak muda. Fenomena ini biasanya termotivasi oleh persaingan antar sekolah, rasa solidaritas kelompok, atau provokasi eksternal. Biasanya mereka menggunakan platform media sosial untuk saling bertemu di lokasi yang telah di tentukan.

Tawuran pelajar juga kerap dipicu oleh konflik sepele, yang kemudian membesar karena rasa gengsi dan keinginan untuk mempertahankan reputasi kelompok. Tentu hal tersebut tidak baik, mengingat hal yang sebetulnya sepele tidak perlu diperbesar bahkan bisa merugikan pihak lain yang tidak terlibat.

Tentu fenomena ini tidak hanya berdampak pada para pelaku, tetapi juga memengaruhi lingkungan sosial di sekitarnya. Salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan tawuran pelajar adalah lemahnya pendidikan moral yang diterima oleh siswa, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sosial.

Jadi, apakah fenomena tawuran ini disebabkan karena pendidikan moral yang tidak mereka peroleh, bahkan ketika duduk di bangku sekolah sekalipun.

Kurangnya Pendidikan Moral

Kurangnya pembinaan moral adalah salah satu latar dari adanya tindakan tawuran, kreak, maupun klitih. Semuanya menunjukkan kegagalan dalam pembentukan karakter anak muda. 

Bila dicermati banyak pelaku berasal dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis atau ekonomi yang sulit, yang membuat mereka mencari pelarian. Dan tindakan semacam tawuran menurut mereka adalah hal yang bisa membuat mereka dihargai.

Maka Pendidikan moral yang perlu ditanamkan sejak dini kepada pelajar, dan hal ini baiknya memang harus dimulai dari lingkup keluarga. Keluarga adalah pendidikan pertama, dan baik buruknya hubungan kekeluargaan juga berpengaruh terhadap psikis anak. 

Keluarga harus bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman, sehingga pendidikan moral bisa tersampaikan dengan baik. Maka tidak heran jika kebanyakan para pelaku tawuran adalah mereka yang berlatar keluarga tidak harmonis.

Guru, orang tua, dan masyarakat memiliki peran penting sebagai panutan. Ketika pelajar tidak menemukan contoh moral yang baik, mereka cenderung meniru perilaku negatif dari lingkungan. 

Ketidaktegasan dalam menangani kasus tawuran juga memberi kesan bahwa perilaku tersebut dapat diterima.

Penguatan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai lokal, seperti gotong royong dan toleransi, dapat menjadi solusi yang relevan. Selain itu figur pengajar di sekolah begitupun keluarga harus bisa memberi keteladanan yang baik agar tindakan tawuran pelajar bisa dihilangkan. 

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Selengkapnya

Related Articles
Gen Z Mudah Resign Kerja, Apa Penyebabnya?
Sosial Humaniora

Gen Z Mudah Resign Kerja, Apa Penyebabnya?

Edukasimedia.com- Seringkali kita menjumpai pemberitaan bahwa Gen Z mudah resign kerja, dan...

Pentingnya Kesetaraan Gender Bantu Membangun Keluarga Utuh dan Bahagia
Sosial Humaniora

Pentingnya Kesetaraan Gender: Bantu Membangun Keluarga Utuh dan Bahagia

Edukasimedia.com – Kesetaraan gender dalam kedekatan keluarga jadi salah satu pondasi dalam...

Rayakan Keseruan Hari Ayah dengan Melakukan 3 Hal ini
Sosial Humaniora

Rayakan Keseruan Hari Ayah dengan Melakukan 3 Hal ini

Edukasimedia.com- Tepat hari ini tanggal 12 November, warga Indonesia tengah memperingati satu...